Apa Itu Rabies?

intothevoidmagazine.com – Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan selalu fatal bila tidak ditangani sebelum gejalanya muncul. Penyakit ini ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, umumnya melalui gigitan atau cakaran anjing, kucing, kelelawar, atau hewan liar lainnya.

Menurut WHO, rabies menyebabkan lebih dari 59.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia, sebagian besar terjadi di Asia dan Afrika.

Tanda-Tanda Awal Rabies pada Manusia

Gejala rabies pada manusia muncul setelah masa inkubasi, yang berkisar antara 1 hingga 3 bulan, namun bisa sesingkat 1 minggu atau selama 1 tahun, tergantung pada lokasi gigitan dan jumlah virus yang masuk.

Gejala Awal (1–7 Hari)

Pada tahap awal, rabies bisa menyerupai flu:

  1. Demam ringan

  2. Nyeri kepala dan kelelahan

  3. Rasa kesemutan, nyeri, atau gatal di area gigitan

  4. Nafsu makan menurun dan gangguan tidur

  5. Ketidaknyamanan atau gelisah yang tidak wajar

Gejala Lanjut (Setelah Virus Menyebar ke Otak)

Setelah gejala neurologis muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal:

Rabies Ganas (Furious Rabies) – ~80% kasus:

  • Halusinasi dan agresi

  • Hidrofobia (takut air karena sulit menelan)

  • Aerofobia (takut angin)

  • Kejang dan hiperaktivitas

  • Produksi air liur berlebih

Rabies Paralitik (Dumb Rabies):

  • Kelumpuhan otot dimulai dari lokasi gigitan

  • Melemah secara bertahap

  • Kesulitan bernapas

  • Koma dan kematian

Penanganan Dini Rabies

Rabies dapat dicegah jika ditangani SEBELUM gejala muncul. Langkah-langkah penanganan dini sangat krusial dan dapat menyelamatkan nyawa.

1. Cuci Luka Segera dan Menyeluruh

  • Cuci dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit

  • Bisa ditambahkan antiseptik seperti povidone iodine atau alkohol 70%

2. Segera Ke Fasilitas Kesehatan

  • Dapatkan vaksin rabies (PEP – Post-Exposure Prophylaxis) secepatnya, idealnya dalam 24 jam pertama

  • Vaksin diberikan dalam beberapa dosis (0, 3, 7, dan 14 hari)

3. Pemberian Rabies Immunoglobulin (RIG)

  • Untuk kasus gigitan berat atau lokasi gigitan di area risiko tinggi (kepala, wajah, leher)

  • Diberikan sekali saja, langsung disuntikkan di sekitar luka

4. Pantau Hewan Penggigit

  • Jika hewannya peliharaan dan sehat, dipantau selama 10 hari

  • Jika hewan mati atau liar: dianggap sebagai kasus risiko tinggi

Pencegahan Rabies

  • Vaksinasi anjing dan kucing secara rutin

  • Hindari bermain dengan hewan liar atau hewan jalanan

  • Edukasi anak-anak untuk tidak menyentuh hewan asing

  • Bagi pekerja dengan risiko tinggi (dokter hewan, penjaga satwa liar), vaksinasi pra-pajanan (pre-exposure vaccine) sangat disarankan

 

Rabies adalah penyakit mematikan, tetapi sepenuhnya bisa dicegah jika ditangani sebelum gejala muncul. Tanda-tanda awal seperti demam OLYMPUS88, kesemutan di bekas gigitan, dan kelelahan harus diwaspadai pasca kontak dengan hewan. Penanganan seperti cuci luka, pemberian vaksin, dan imunoglobulin dalam waktu yang tepat dapat menyelamatkan nyawa.