Dunia seni peran Indonesia baru saja kehilangan salah satu aktor watak terbaiknya, Epy Kusnandar, sosok kharismatik yang begitu melekat dengan peran “Kang Mus” dalam serial legendaris Preman Pensiun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan penggemar, tetapi juga bagi rekan kerjanya yang paling setia, sutradara sekaligus penulis skenario andal, Aris Nugraha. Kemitraan kreatif antara Epy Kusnandar dan Aris Nugraha telah melahirkan karya-karya ikonik selama lebih dari dua dekade, dimulai sejak masa Bajaj Bajuri hingga puncaknya di Preman Pensiun.

Namun, tahukah anda, apa proyek film terakhir yang menyatukan kembali duet maut ini di layar lebar? Jawabannya terletak pada sebuah karya sinema yang unik, jauh dari hiruk pikuk kota, berlatar Garut dengan sentuhan silat Sunda yang kental: Film The Tiger.

The Tiger : Perpisahan Epik di Tanah Pasundan

Proyek The Tiger menandai babak akhir kolaborasi panjang antara sang sutradara visioner, Aris Nugraha, dan aktor favoritnya, Epy Kusnandar. Film laga berbahasa Sunda ini menjadi penutup kemitraan berharga yang telah menghasilkan banyak masterpiece. Berbeda dari karakter Muslihat yang biasanya humanis dan penuh pertimbangan, dalam The Tiger, Epy Kusnandar kabarnya dipercaya untuk memerankan peran antagonis, sebuah kontras menarik yang menunjukkan spektrum keaktoran Epy Kusnandar yang tak terbatas. Sebuah peran yang menantang di penghujung karier Epy Kusnandar membuktikan dirinya adalah aktor sejati yang selalu haus akan eksplorasi karakter.

Film ini juga dibintangi oleh maestro silat internasional, Cecep Arif Rahman, yang dikenal lewat aksinya di The Raid 2 dan John Wick: Chapter 3 – Parabellum. Kombinasi antara alur cerita Aris Nugraha yang selalu membumi, kedalaman akting Epy Kusnandar, dan koreografi silat kelas dunia menjanjikan sebuah tontonan sinema yang epik dan berkelas. Saat ini, film tersebut dilaporkan tengah berada dalam tahap pascaproduksi dan siap tayang di tahun 2025, bahkan sempat dijadwalkan tampil di festival film bergengsi, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF).

Pesan Terakhir dan Keterikatan Emosional: Aris Nugraha mengungkapkan rasa terima kasih mendalamnya kepada almarhum, “Kang Epy Kusnandar itu menemani sepanjang karir saya. Dari mulai serial Bajaj Bajuri tahun 2002 sampai karya terakhir kami The Tiger,” katanya. Kedekatan profesional ini, Epy Kusnandar bersama Aris Nugraha, telah melampaui batas pekerjaan, menjadi sebuah persahabatan sejati.

Jejak Dedikasi : Mengapa Epy Kusnandar Begitu Melekat?

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nama Epy Kusnandar adalah sebuah legacy yang identik dengan figur “Kang Mus” dalam serial hit Preman Pensiun. Karakter mantan preman yang secara drastis banting setir menjadi pengusaha kecimpring yang bijaksana ini, berhasil dibawakan dengan begitu otentik dan berwibawa oleh Epy Kusnandar. Karisma tulus yang memancar dari sorot mata Epy Kusnandar, ditambah lagi dengan dialog Sunda yang sering kali jenaka namun sarat akan filosofi hidup, sukses membuat penonton seketika jatuh hati—sebuah resonansi yang kuat bagi para pembaca setia PBNKOKO. Bahkan, Epy Kusnandar sendiri sempat berkelakar dirinya “kehilangan nama asli” karena begitu lekatnya panggilan Kang Mus, sebuah pengakuan jujur yang menunjukkan betapa dahsyatnya impact karya Aris Nugraha ini terhadap budaya populer tanah air.

Di tengah perjuangannya melawan tumor otak sejak 2010, Epy Kusnandar tetap kembali ke lokasi syuting, menunjukkan dedikasi luar biasa. Inilah yang membuat setiap kemunculan Epy Kusnandar di layar kaca, baik itu dalam serial Preman Pensiun yang tak pernah usai atau film terakhirnya The Tiger, selalu dinantikan. Keputusan Epy Kusnandar untuk kembali bekerja bersama Aris Nugraha dalam The Tiger menjadi penutup karier yang bermakna, sebuah persembahan terakhir bagi industri film dan para penggemarnya.

Sorotan Media dan Warisan yang Abadi

Kabar duka kepergian Epy Kusnandar di usia 61 tahun menjadi perhatian utama di berbagai portal berita hari ini, seolah menggarisbawahi betapa besar pengaruhnya di kancah hiburan. Dari informasi yang beredar di portal berita hari ini dan media sosial, terlihat jelas bahwa warisan Epy Kusnandar bukan hanya sekadar peran di sinetron, melainkan semangat pantang menyerah.

Melalui The Tiger, Epy Kusnandar bersama Aris Nugraha memberikan sebuah signature baru, menjauh dari zona nyaman komedi-drama Preman Pensiun menuju film laga otentik. Hal ini membuktikan bahwa aktor sekelas Epy Kusnandar tidak pernah lelah untuk mencoba hal baru dan mendalami karakter yang berbeda. Karya terakhir ini akan menjadi bukti nyata, warisan tak ternilai dari seorang aktor watak yang telah berhasil menghidupkan karakter “orang kecil” dengan sentuhan kemanusiaan yang mendalam.

Kesimpulan

The Tiger bukan sekadar film biasa. Ini adalah monumen abadi yang merangkum persahabatan, dedikasi, dan kolaborasi sinematik yang telah terjalin lama antara Aris Nugraha dan Epy Kusnandar. Saat film ini tayang nanti, kita tidak hanya menyaksikan tontonan laga yang seru, tetapi juga menghormati tribute terakhir dari seorang maestro akting, Epy Kusnandar, kepada dunia seni peran Indonesia.