
intothevoidmagazine.com – Ancaman deportasi terhadap Elon Musk oleh Donald Trump ini lebih bersifat taktikal dan simbolis ketimbang tindakan konstitusional. Namun narasinya memperlihatkan eskalasi retorika politik di tengah perang anggaran dan subsidi teknologi. Meskipun tanpa dasar hukum, tekanan ini bisa punya dampak signifikan terhadap reputasi publik dan strategi bisnis Elon Musk.
1. Konflik Kian Panas: Trump vs Musk
- Ketegangan mencuat setelah Elon Musk mengkritik RUU anggaran besar ala Trump, yang disebutnya sebagai “One Big Beautiful Bill” atau “Big Beautiful Bill”, karena dinilai meningkatkan defisit dan mencabut insentif kendaraan listrik (EV) bagi Tesla.
- Sebagai balasan, Trump secara ironis mengancam untuk mendeportasi Musk ke Afrika Selatan—negara kelahirannya—meskipun Musk telah menjadi warga negara AS sejak 2002 .
2. Detail Ancaman dan Aksi Trump
- Saat ditanya media, Trump berkata, “We’ll have to take a look” mengenai opsi deportasi Musk.
- Ia juga menyinggung kemungkinan menugaskan DOGE (Department of Government Efficiency) — lembaga yang pernah dipimpin Musk — untuk menyelidiki subsidi dan kontrak federal yang dimiliki Tesla, SpaceX, dan Starlink.
- Trump menyatakan “DOGE is the monster that might have to go back and eat Elon,” mengisyaratkan penggunaan kekuatan politik terhadap Musk.
3. Respons & Strategi Musk
- Elon Musk menanggapi dengan menulis di X:
“So tempting to escalate this. So, so tempting. But I will refrain for now.”
- Musk menyatakan dia ingin menghentikan semua subsidi (“I am literally saying CUT IT ALL. Now.”), namun memilih untuk menahan diri dalam eskalasi konflik.
- Dia bahkan mempertimbangkan untuk mendirikan partai politik baru—”America Party”—dan menantang anggota Partai Republik yang mendukung RUU tersebut.
4. Aspek Legal & Dampak Politik
- Musk adalah warga negara AS sejak 2002; pakar hukum menyebut ancaman deportasi tersebut tidak berdasar secara hukum dan lebih dimaksudkan sebagai retorika politik .
- Retorika ini menandai keretakan mendalam antara dua figur kekuatan politik-ekonomi di Amerika—Trump menggunakan isu loyalitas dan subsidi pemerintah untuk menyerang, sementara Musk tetap bersikap kritis terhadap pengeluaran pemerintah yang boros.
5. Implikasi Ekonomi & Politik
- Ancaman Trump dan retorikanya dapat menekan nilai saham Tesla Website, yang sebelumnya turun 5–6% saat konflik mencuat.
- Penerobosan ini juga menunjukkan potensi perubahan dalam bijak subsidi energi dan teknologi, serta menambah ketidakpastian terkait proyek-proyek besar Musk yang mendapat dukungan pemerintah.
6. Kronologi Singkat
Tanggal | Peristiwa |
Akhir Juni 2025 | Musk kritik RUU anggaran besar Trump. |
1 Juli 2025 | Trump ancam untuk meninjau opsi deportasi Musk dan memeriksa subsidi melalui DOGE. |
2 Juli 2025 | Musk respon restrain di X: “So tempting… but I will refrain for now.” |